Kasihan untuk MH, gara-gara membutuhkan uang untuk membayar Wisudanya, dia rela melakukan tindakan nekat. Melakukan ancaman kepada pemilik toko Komputer & Handphone (31/03/2011) akan meledakkan toko-nya dengan BOM yang dia bawa di tas ranselnya, jika permintaannya tidak dipenuhi. Dia meminta uang 2 juta plus 2 laptop dan sebuah Hape. Walaupun pada akhirnya dia menyerah kepada aparat yang sudah mengepungnya dan ternyata tas ransel yang dia bawa tidak berisi BOM, tetapi hanyalah sebuah balok kayu dan pistol mainan! Tuntutannya pun tak berhasil, hal ini juga karena kesigapan dari aparat penegak hukum yang segera merespon laporan dari sang pemilik toko.
Pufh... Disaat menjelang hari jadi kota Pekalongan yang ke-105, ternyata ada saja kejadian yang memilukan. Karena sesuai dengan keterangan dari MH ketika ditanya aa motif dari tindakannya, dia menjawab, bahwa uang 2juta tersebut untuk membayar Wisuda yang aka dia ikuti tahun ini.
Apakah kalau kita terjepit masalah ekonomi dibenarkan untuk melakukan tindakan yang melanggar hukum? Hemmm... Jawabannya tergantung dari pandangan kita masing-masing... Kalau saya pribadi, menjawab TIDAK DIBENARKAN!
Semoga menjadi bahan perenungan buat kita semua.
Komentar